Sebagai contoh kasus yang terakhir, mari kita pertimbangkan juga sumur potensial berhingga,
,
di mana adalah konstanta positif (Gambar2.12). Seperti dinding potensial fungsi Delta, sumur potensial berhingga berlaku dua keadaan, keadaan terikat (dengan ) dan keadaan hamburan (dengan ). Pertama, kita akan mempelajari keadaan terikat terlebih dahulu.
.
Gambar 2.12: Sumur potensial Berhingga (Persamaan 2.127).
Pada daerah potensialnya adalah nol, maka persamaan Shroedinger menjadi
, atau ,
di mana
adalah real dan positif. Solusi umumnya adalah , tetapi bagian pertama akan bernilai tak berhingga (pada ), maka solusi fisis yang dapat diterima (seperti sebelumnya, lihat Persamaan 2.101) adalah
untuk ().
Dalam daerah , , dan persamaan Shroedinger menjadi
, atau ,
di mana
.
Walaupun negatif, untuk keadaan terikat haruslah lebih besar dari pada , yang disebabkan oleh teorena klasik yang menyebutkan bahwa (soal 2.2), oleh karena itu, juga harus real dan positif. Solusi umumnya adalah
, untuk (),
Di mana dan adalah sembarang konstanta. Akhirnya, dalam daerah potensialnya kembali lagi nol, solusi umumnya adalah , tetapi bagian yang kedua akan menjadi tak berhingga (pada ), maka kita hanya menyisakan
, untuk ()
Langkah kedua yang harus kita lakukan adalah menentukan syarat batas: dan kontinu pada dan . Tetapi kita dapat menghemat sedikit waktu kita dengan mengingat bahwa potensial ini adalah fungsi genap, maka kita dapat mengasumsikan tanpa ada kekurangan bahwa solusinya adalah juga merupakan fungsi genap dan ganjil (Soal 2.1c). Keuntungan dari ini adalah bahwa kita hanya butuh untuk menerapkan syarat batas pada salah satu sisi saja (katakanlah pada ), sisi yang lain secara otomatis akan langsung sama cara penyelesainnya, karena . Kita akan mengerjakan solusi genapnya saja, maka tugas kamu adalah mengerjakan sisi ganjilnya pada Soal 2.28. Cos adalah fungsi genap (dan sin adalah fungsi ganjil), maka solusi umumnya adalah
Dari sifat kontinuitas , pada x=a kita dapatkan
,
dari kontinuitas , kita peroleh
.
Dengan membagi Persamaan 2.135 dengan Persamaan 2.134 kita dapatkan
.
Persamaan 2.136 adalah perumusan untuk energi yang diijinkan, karena dan , keduanya adalah fungsi . Untuk mendapatkan , kita sebaiknya mengadopsi beberapa notasi. Misalkan saja
, dan .
Berdasarkan Persamaan 2.128 dan 2.130, , maka , dan Persamaan 2.136 menjadi
.
Ini adalah persamaan yang sulit untuk di selesaikan di mana (dan juga untuk ) sebagai fungsi (yang merupakan sebuah ukuran “dinding”). Persamaan tersebut dapat diselesaikan secara numerik dengan menggunakan kalkulator, atau komputer, atau secara grafik dengan menggambarkan dan pada grafik yang sama, kemudian kita perhatikan titik pertemuan kedua plot tersebut (Lihat Gambar 2.13). Terdapat dua kondisi spesifik untuk permasalahan ini:
Gambar 2.13: koefisien transmisi sebagai fungsi energi (Persamaan 2.151).
Dinding lebar dan dalam. Jika sangat besar, titik perpotongan hanya terjadi sedikit di bawah , dengan bilangan ganjil; ini berarti bahwa
.
Di sini adalah energi di atas dasar sumur, dan pada sebelah kanan, kita dapatkan secara tepat energi sumur potensial tak berhingga, untuk sumur dengan lebar 2a (lihat Persamaan 2.23)─atau sebaiknya, setengah darinya, selama adalah ganjil. (Untuk bagian yang lain, tentunya, datang dari fungsi gelombang ganjil, sama seperti yang akan kamu temukan dalam Soal 2.28.) Sehingga, sumur potensial berhingga akan menjadi sumur potensial tak berhingga pada ; bagaimanapun untuk berhingga terdapat hanya banyak keadaan terikat berhingga pula.
Dinding sempit dan dangkal. Saat menurun, terdapat lebih sedikit dan sedikit keadaan terikat, hingga akhirnya (untuk , di mana bilangan ganjil terendah hilang) hanya terdapat satu. Ini menarik untuk dicatat, bagaimanapun, bahwa selalu terdapat satu keadaan terikat, tanpa memperdulikan seberapa lemah sumur potensial yang ada.
Sekarang kamu boleh untuk menormalisasikan (Persamaan 2.133), jika kamu tertarik (lihat Soal 2.29), tapi saya sekarang akan langsung pada keadaan terikat (). Di sebelah kiri, di mana , kita punya
, untuk ()
di mana (seperti biasanya)
.
Di dalam sumur, di mana ,
, untuk ()
di mana, sama seperti sebelumnya,
.
Pada sebelah kanan, asumsikan tidak terdapat gelombang datang pada daerah ini, kita dapatkan
.
adalah amplitudo gelombang datang, adalah amplitudo gelombang terpantulkan, dan adalah amplitudo gelombang tertransimisi.[16]
Terdapat empat kondisi batas: kontinuitas pada menyatakan
,
kontinuitas pada memberikan
,
kontinuitas pada menghasilkan
,
dan kontinuitas pada mengharuskan
.
Kita bisa menggunakannya untuk mengeliminasi dan , dan menyelesaikannya untuk mendapatkan dan (lihat Soal 2.31):
,
.
Koefisien transmisi (), di ekspresikan dalam bentuk variabel asli, diberikan oleh
.
Ingat bahwa bila (dinding sumur menjadi “transparan”) bilamana argumen sinus adalah nol, yang mana dapat dikatakan untuk
.
Di mana adalah integer. Energi untuk transmisi sempurna, diberikan oleh
,
yang terjadi pada energi yang diijinkan secara tepat untuk sumur potensial berhingga. ditunjukkan dalam Gambar 2.14 sebagai fungsi energi.
Gambar 2.14: koefisien transmisi sebagai fungsi energi (Persamaan 2.151).
[16]Kita bisa menggunakan istilah fungsi genap dan ganjil, sama seperti yang telah kita gunakan pada keaadaan terikat, tetapi untuk kali ini sebaiknya kita wakili dengan gelomban berdiri, dan permasalahan hamburan secara alami lebih diformulasikan dalam bentuk gelombang merambat.
December 20th, 2011 at 05:30
[…] 2.6. Sumur Potensial Berhingga […]